Ada Mahluk Astral di LPM Untan

 Oleh: Arin 

Suasana yang tegang saat menyaksikan penulusuran Citra Prima  dan Ustadz Soleh Pati tentang makhluk astral di Pontianak  dalam acara Mr. Tukul Jalan-Jalan sedikit mencair disebabkan gayanya yang kocak itulah dia yang kerap disapa Tukul Arwana.
Ia adalah host acara Mr. Tukul Jalan-Jalan yang ditayangkan pada agenda “nonton bareng” di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dalam acara Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar, Sabtu (3/6).

Tema Mr. Tukul Jalan- Jalan yang diangkat pada episode ini adalah Observasi Mahluk Abstral Kota Pontianak. Dengan tujuan utama yaitu membuktikan  kebenaran tentang mitos kota pontianak yang banyak kuntilanak.  Tim Program acara ini berkunjung ke Makan Raja- Raja Batu Layang sebagai tempat observasi pertama. Di kawasan ini terdapat batu- batu besar yang diberi cat berwarna hijau yang konon dulu sering melayang hingga ke pulau seberang, maka dari itu kawasan sekitar dinamakan Batu Layang karena terdapat batu yang bisa melayang. Selain mitos dapat terbang, jika ada pengunjung yang ingin mengabadikan kunjungannya dengan berfoto di atas batu tersebut, maka objeknya akan berubah dari bentuk asli yang kita lihat dengan kasat mata. Seperti yang dialami oleh seorang ahli supra natural cantik bernama Citra Prima, dia membuktikan bahwa mitos yang menyebar di masyarakat tersebut benar. Setelah Citra Prima mengaabadikan gambarnya, maka yang terlihat dalam kamera berbeda dengan yang aslinya saat diambil, karena terdapat sosok naga yang berukurang sangat panjang di belakang Citra Prima.

Sementara Citra Prima sedang berada di Batu Layang, mas Tukul dan bintang tamunya masuk ke pemakaman kesultanan Batu Layang ditemani seorang penjaga makam yang mengaku sudah menjaga makam selama 40 tahun. Penjaga makam mengatakan jika beruntung, maka orang yang mengabadikan gambarnya di samping makan Sultan Syarif Habib Al- qadrie akan menampakkan diri dalam foto yang di abadikan tersebut.

Jika mas Tukul dan bintang tamunya masuk kedalam kompleks pemakaman dan Citra Prima mengabadikan gambarnya di atas batu layng, maka lain halnya dengan Ust. Sholeh Pati, yang seperti biasa melukis hal- hal yang tidak bisa terlihat secara kasat mata.

Terlepas dari itu semua, di ruangan tempat menonton film, terlihat peserta Pelatihan Jurnalistik LPM yang diantaranya Reno Firmansyah,  Dody Aprilian, Gusti Eka Firmanda, Utin Novianti Alawiyah, Talino, Murni Pratiwi Putri, Arinda Zain dan Anggiani, dengan serius menyaksikan program acara Mr. Tukul Jalan- Jalan itu. Para peserta terlihat serius karena, setiap peserta  diwajibkan menyimak film, kemudian mendeskripsikannya melalui feature. Meskipun pada saat acara ada peserta yang tidak mengikuti, bukan berarti mereka tidak ikut andil dalam tugas yang di berikan. Tapi mereka di beri tugas lain, yaitu meliput kegiatan- kegiatan mereka selama meninggalkan acara pelatihan Jurnalistik LPM tersebut. Sehingga mendapatkan tugas yang sama dengan peserta yang tetap tinggal di sekretariat LPM UNTAN.

Di ruangan yang cukup luas dengan tiga meja besar yang diletakkan berdempetan di tengah ruangan,  bingkai civitas yang jumlahnya mencapai belasan di dinding kanan depan, jendela- jendela yang berada di kiri depan dengan tirai berwarna krim yang senantiasa diikat dan di lepaskan jika terik matahari menyenyat di siang hari, papan tulis putih beroda yang terdapat di bagian paling depan, sebuah laptop diposisikan didepan yang sambungkan dengan proyektor untuk menyaksikan film, dengan suasana tegang, karena programnya yang berbau mistik.

Sementara peserta menyaksikan film jurnalistik, panitia menyiapkan snack dan minuman agar suasana tidak terlalu tegang.

Film yang diputar terdapat 6 sesi, setiap sesi diberi jeda oleh bang Irwan selaku ketua umum LPM Untan. Sembari memberi jeda bang Irwan juga memberikan penjelasan tentang tips dan trik penulisan future yang baik dan benar agar menarik untuk dibaca.

Puncak acara malam itu, peserta mengobrol sembari minum kopi ditemani roti bersama panitia. Peserta mengobrol dengan akrabnya dengan panitia, saking asiknya mengobrol tak terasa jam telah menunjukkan pukul 11.00 malam dan para peserta dipersilahkan istirfahat di ruangan yang telah di siapkan oleh panitia. Peserta wanita beristirahat di studio Untan Voice Radio dan peserta laki- laki istirahat di ruangan. Maka begitulah akhir dari kegiatan pada malam minggu saat perekrutan anggota LPM Untan.

Posted in: Ceremonial