Tampilkan postingan dengan label Humaniora. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Humaniora. Tampilkan semua postingan
Pengamen...oh....pengamen
LPM_Untan
2 comments
Siang
masih akrab dengan teriknya. Debu-debu ringan menyapa wajah-wajah yang terlihat
lelah, penat, dan juga gerah. Suara-suara berisik ramai mewarnai hiruk pikuk
terminal Batulayang, Siantan, Kecamatan Pontianak Utara. Ada pedagang asongan
yang hilir mudik menawarkan dagangannya, ada kondektur yang setengah berteriak
memanggil penumpang, suara iringan musik dangdut dari pos penjagaan, deru
kendaraan yang baru tiba di terminal atau deru kendaraan yang hendak berangkat
ke daerah tujuan masing-masing dan lain-lainnya.
CALO : Mengais Rezeki di Lahan Gersang (Humanoira))
LPM_Untan
No comments
CALO
: Mengais Rezeki di Lahan Gersang
Oleh:
AGUS WAHYUNI
“Panasnya matahari membakar telapak kaki// Siang itu di sebuah terminal
yang tak rapi// Wajah Pejalan kaki murung mengutuk hari// Jari-jari kekar
kondektur genit goda Siang itu disebuah terminal yang tak rapi// Dari sebelah
warung sebuah wc umum irama melaju terdengar akrab mengalir// Iringi, deru
mesin-mesin// Iringi, tangis yang kemarin.”
Penggalan
bait diatas, salah satu lirik dari lagunya Iwan Fals yang berjudul “terminal”. Lagu yang menggambarkan kerasnya kehidupan
serta sulitnya mengais rezeki di terminal yang gersang. Penuh persaingan,
saling sikut, menjatuhkan, dan berprinsipkan “siapa cepat ia dapat”.
Spirit Baru Menuju Lido
LPM_Untan
No comments
Mentari menampakkan wajahnya yang bulat
berwarna kuning kemerah-merahan di balik kumpulan asap dan kabut di ufuk timur.
Pagi itu hawa panas sedang membakar kulit ari penduduk Borneo. Ditambah dengan
perihnya saluran pernapasan akibat asap yang berasal dari pembakaran lahan
gambut yang merata di pelosok rimba kala musim kering tiba.
Memang telah menjadi kebiasaan bagi petani
daerah setempat, mereka pasti membakar lahan pertanian untuk memulai kegiatan
bercocok tanam. Dan hal ini tentu saja berdampak negatif bagi penduduk kota
karena asap kabut tersebut mengepung kota selama berhari-hari. Bahkan pernah
juga mampir ke negara tetangga seperti Kota Singa dan Negeri Malaya.
Berharap adanya wisata air di Pontianak
LPM_Untan
No comments
Indonesia
merupakan Negara yang memiliki asset wisata yang sangat besar. Pariwisata
sebagai gejala industry seharusnya mampu menopang perekonomian masyarakatnya
serta memberikan dukungan devisa bagi Indonesia. Kalimatan Barat
merupakan provinsi yang memiliki beraneka ragam objeck wisata dan multi
cultural, namun kurangnya perhatian pemerintah dalam membenahi berbagai objeck
wisata membuat daerah ini kurang diminati wisatawan local maupun mancanegara
untuk berkunjung.