Indonesia
merupakan Negara yang memiliki asset wisata yang sangat besar. Pariwisata
sebagai gejala industry seharusnya mampu menopang perekonomian masyarakatnya
serta memberikan dukungan devisa bagi Indonesia. Kalimatan Barat
merupakan provinsi yang memiliki beraneka ragam objeck wisata dan multi
cultural, namun kurangnya perhatian pemerintah dalam membenahi berbagai objeck
wisata membuat daerah ini kurang diminati wisatawan local maupun mancanegara
untuk berkunjung.
Keberhasilan
industry pariwisata terciptanya ketika unsure ramah lingkungan sangat
diperhatikan dalam pembangunannya. Kebersihan dan kesehatan adalah hal utama
yang diperbincangkan wisatawan terutama yang berasal dari luar Indonesia. Ada beberapa kelemahan
dalam upaya memajukan industry pariwisata di kalimatan Barat, antara lain
kurangnya pemahaman tentang industri pariwisata itu sendiri, dan kurang peran
serta masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung.
Sungai Kapuas
merupakan icon bagi daerah Kalimantan barat khususnya kota
Pontianak.
Sungai yang membelah kota
tersebut merupakan anugrah sang pencipta yang harus kita jaga dan lestarikan.
Banyak juga masyarakat yang mencari rezeki dengan keberadaaan sungai tersebut.
Dengan adanya pengusaha yang mengoptimalkan sungai menjadi lebih berwarna,
seperti hadirnya kafe- kafe yang bernuasakan sungai Kapuas
tersebut.
Dengan
julukan sebagai kota sungai atau kota seribu parit sudah
seharusnyalah kita juga memiliki wisata air yang sukup handal sebagai wisata
alternative. Saya sebagai warga Pontianak
sangat berharap pemerintah kalbar dapat mengoptimalkannya dan menciptkan taman
wisata yang mengacu pada Konservasi, Reboisasi, Edukasi dan Rekreasi.
Saya
membayangkan ada pohon-pohon palem yang berjejer rapi di tepi sungai Kapuas
dengan wahana rekreasi yang menyajikan berbagai permainan dan hiburan kreatif
yang dapat memacu andrenalin dan tantangan di air seperti floating Donal, Giant
Bubble, Kano, Becak Air, Speed boat, Aqua Bike dan berbagai sarana hiburan air
lainya.
Tapi
melihat kondisi sekarang,tampaknya harapan itu masih bagai mimpi di siang
bolong. Sehingga entah kapan dapat terealisasi. Mengingat Banyak ditemukan
sampah berserakan di setiap objeck wisata dan parahnya lagi ada objeck wisata
yang tidak memiliki toilet sehingga jika ada wisatawan yang berkunjung harus
menahan jika ia ingin membungan air kecil. Dan akhirnya saya mengharapkan bagi
calon-calon pemimpin hasil pemilu yang “sukses” ini, nantinya dapat
merealisasikan impian saya bahkan juga impian masyarakat Kalbar untuk
menciptakan Pontianak Wisata Sungai yang berbasis konservasi.[ridham]
0 komentar:
Posting Komentar