Thank's For

BANGUNAN TUA, TARIK WISATAWAN ASING

Sungai kapuas

Jika berjalan ditepian sungai kapuas dengan menggunakan sampan atau perahu, khususnya tepian sungai di Pontianak, kita akan melihat bangunan-banguan arsitektur yang sudah tampak tua dan kumuh. Bahkan ada yang hampir roboh. Jelas hal tersebut akan merusak pemandangan. Namun kenyataannya bagunan tua dan kumuh itulah salah satu sumber yang menarik dan merupakan kealamian pemandangan sungai.

Dilihat dari arsitekturnya, bangunan-bangunan tua dan kumuh itu hanya akan merusak pemandangan, namun ternyata bangunan tersebut merupakan nilai jual bagi wisatawan asing. Hal ini diungkapkan oleh Zulkifli Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata.

Zulkifli mengatakan sungai kapuas akan selalu dijaga kealamiannya berupa bagunan itu, karena kebanyakan wisata asing suka dengan bagunan tua tersebut. ”bangunan tua dan kumuh itu merupakan kelamian sungai kapuas, hal itu pula yang membuat wisatawan asing tertarik dengan rekreasi air ini,” jelas Zul.

”Kealamian sungai kapuas dengan bangunan tua, jarang dijumpai wisata-wisata asing yang berkunjung disini, kebanyakan yang mereka jumpai ditepian sungai dari negara lain merupakan bangunan megah yang kealamiannya sudah tidak ada lagi, dan pandangan berbalik yang mereka jumpai di sungai kapuas ini,” kata Zul saat ditemui diruang kerjanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Sugeng KOCAK (komunitas pencinta air kapuas), ia mengatakan sebaiknya sungai kapuas tetap dijaga kealamiannya dan tidak diubah arsitekturnya seperti bangunan-bangunan tua ditepian sungai.

”Sekilas dapat lihat, hampir semua bangunan tersebut merupakan rumah-rumah warga yang masih ditempati. Karena itu sebaiknya pemerintah memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar menjaga sungai kapuas. Selain itu perlunya kerjasama dengan dinas yang terkait,” ungkap Sugeng.


Sungai kapuas jadi tong sampah

Selain bangunan tua, ternyata ada hal lain yang juga menarik perhatian, sungai kapuas saat ini menjadi tong sampah, akibatnya air sungai kapuas saat ini tidak jernih lagi dan kotor. Ada beberapa titik dapat kita jumpai tumpukan sampah yang menggunung. Ironisnya hal itu belum terjangkau oleh pemerintah.

Sugeng menjelaskan ada banyak tempat-tempat tertentu yang dapat kita jumpai, sampah yang menumpuk dan membangun bukit kecil, seperti tepian sungai di Siantan, dan beberapa tempat lainnya. ”Bagaimana rekreasi sungai dapat dikembangkan jika belum adanya kesadaran dari masyarakat, akan kebersihan lingkungan,” jelas Sugeng.

Manfaat sungai kapuas bagi masyarakat sekitar sungai ialah sangat penting, namun kenyataannya manfaat itu juga dijadikan tempat sampah, jelas hal ini tidak perlu mengubur atau membakar sampah tersebut. Dampak dari kotornya sungaia kapuas dapat dirasakan Sutarya (45) warga yang bermukim ditepian sungai sejak kecil.

Sutarya mengatakan sungai kapuas saat ini kotor, tidak seperti dulu, bayak sampah yang hanyut, tidak tahu dari mana asalnya. ”Sungai kapuas sangat bermanfaat bagi kami, selain untuk mandi dan mencuci, kadang-kadang untuk memasak, bahkan untuk minum bila musim kemarau,” ungkapnya.Sutarya berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan sungai kapuas dan masyarakat sekitar sungai kapuas.

Hal serupa juga disampaikan Roni (25), warga yang menggunakan sungai kapuas sebagai transportasi pekerjaannya ini mengatakan, saat ini sungai kapuas kotor, hampir setiap perjalannya tampak sampah-sampah yang berhanyutan.

Menanggapi masalah tersebut Ridham mahasiswa pariwisata angkatan 2008 mengatakan saat ini sungai kapuas menyeddihkan, bahaya sampah, akibat dari kurangnya kesadaran dari masyarakat akan lingkungan menjadi belenggu, dimana dampak sampah itu dapat menyebabkan gatal-gatal, dan bintik-bintik. ”Pemerintah saat ini seakan menutup mata, padahal, banyak media yang saya baca menyatakan saat ini sungai kapuas sudah bermerkuri, itukan bahaya, selama 15 tahun ini sungai kapuas memperihatinkan.

Sejarah Sungai Kapuas

Sungai kapuas punye cerite.................
Bile kite minom aeknye.....................
Sungguh susah nak melupakannye. Eh kapuas.....................eh kapuas.


Lagu itu sudah sangat familiar dikalangan masyarakat Pontianak. Kata demi kata dilagu itu juga benar adanya, Ada apa dengan sejarah sungai terpanjang di Indonesia ini?

Dalam sejarahnya sungai kapuas pernah menjadi jalur penting, karena sebagai transportasi utama sebelum jalur darat dan udara. Selain itu sejarah yang tidak terlupakan juga ialah sungai ini merupakan tempat pembuangan bangkai-bangkai orang cina.

Sejarah lain yang dapat kita ketahui dari sungai kapuas ialah dari dulu hingga saat ini sungai kapuas merupakan tempat pertunjukan seni dan budaya atau objek wisata, misalnya ada pertunjukan lomba sampan hias dan tolak bala yang merupakan adat istiadat budaya masyarakat sekitar untuk menolak musibah.

Sungai yang panjangnya kurang lebih 1000 kilo meter ini, melintasi seluruh wilayah Kalbar, tak jarang transportasi air ini dijadikan tempat penjualan kayu-kayu illegal yang berasal dari daerah-daerah hulu sungai yang menghubungkan dengan penebangan hutan liar. [Agustinah]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan