Untan Miliki 64 Prodi (Civitas 59)

Universitas Tanjungpura (Untan) memiliki 64 program studi ( Prodi ), ada beberapa prodi yang belum terakreditasi, terutama prodi yang baru, dan prodi lama yang telah habis masanya, tapi sebagian besar telah terakreditasi. Secara garis besar dari semua proram studi yang terakreditasi, kebanyakan adalah “B” dan “C”.

Mengenai akreditasi ini, mahasiswa di Untan ada yang tahu dan ada juga yang tidak tahu. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Abdul Jabar, selaku ketua BEM Untan, “ saya kurang tahu tu mengenai itu, tapi untuk MIPA ada diberi tahu”. Hal senada juga diungkapkan oleh Fithra Ramadian selaku ketua BEM FKIP, “Secara pribadi saya belum tahu pasti apa akreditasi untan dari keseluruhan prodi yang ada. Tapi untuk program studi yang ada di FKIP yaitu dari 14 program studi, hampir secara keseluruhan saya tahu, sebab pernah diberitahu oleh dosen yang ada di FKIP”. Lain hal nya yang diungkapkan oleh Aldino selaku ketua BEM Fakultas Hukum, “Mengenai akreditasi untan, dari informasi yang saya dapat ketika mengadakan rapat di rektorat, katanya akreditasi untan secara keseluruhan rata-ratanya adalah B, itupun saya juga belum tahu pasti, tapi dari yang saya ketahui, seperti itu lah kira-kira”.

Akreditasi untuk Perguruan Tinggi ( PT ) dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi ( BANPT ). “Pada tanggal 27 april 2012, dibawah koordinasi Pembantu Rektor 1, Untan telah mengirimkan 24 program studi untuk diakreditasi. Program studi itu terdiri dari program studi yang lama yang habis masanya atau izin akreditasinya mati dan program studi yang baru yang belum terakreditasi”, ujar Abubakar Alwi, MT., Ph.D, selaku Pembantu rektor 1.

Abubakar Alwi menambahkan, “diharapkan pada tahun 2012 semua prodi yang ada di Untan sudah terakreditasi, dan kita tidak mempunyai hutang lagi pada Dikti mengenai akreditasi ini, dan dari 24 prodi yang telah dikirim Untan, menunggu proses visitasi dari BANPT, tapi secara ketentuan kita tidak ada masalah tentang hal ini, karena berkas-berkas yang akan diakreditasi sudah dikirim semuanya”.

Sebagaimana yang tercantum didalam PP No.19 th 2006, batas akhir pengajuan akreditasi untuk PT yaitu pada tanggal 16 mei 2012. Untuk proses atau untuk tahu hasil akreditasi sendiri memerlukan waktu 2-5 bulan, sejak berkas diajukan atau dikirim ke BANPT. Sedangkan utuk masa berlaku akreditasi adalah 5 tahun, yang mana sewaktu-waktu untuk akreditasi tersebut bisa diperbaharuhi dengan cara mengajukannya kembali ke BANPT, dengan tujuan peningkatan akreditasi prodi yang bersangkutan.

Syarat utama untuk mengajukan akreditasi adalah izin operasional program studi. Tanpa izin operasional prodi, proses akreditasi tidak bisa dijalankan. Setelah adanya izin operasional tersebut, barulah proses akreditasi bisa dilaksanakan.

Adapun untuk standar penilaian akreditasi bagi setiap prodi yang ada di perguruan tinggi terdiri dari beberapa poin penilaian, diataranya :

1. Visi, misi dan tujuan dari perguruan tinggi yang bersangkutan;
2. Pengelolaan lembaga dan program;
3. Mahasiswa dan bantuan;
4. Kurikulum;
5. Ketenagaan yang terdiri dari dosen pengajar dan tenaga pendukung;
6. Sarana dan prasarana;
7. Pendanaan;
8. Proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar;
9. Penelitian, publikasi dan tesis ( yang berupa jurnal ilmiah );
10. Suasana akademik;
11. Pengabdian kepada masyarakat ( PKM );
12. Sistem peningkatan dan pengendalian mutu;
13. System informasi;
14. Lulusan.

Dari beberapa poin diatas yang menjadi poin penilaian terbesar yang juga merupakan hambatan terbesar bagi Untan adalah mengenai penelitian dan PKM serta jurnal ilmiah. “Di untan khususnya, yang menjadi hambatan utama untuk mencapai akreditasi yang baik sesuai keinginan yang ingin dicapai adalah mengenai pengabdian kepada masyarakat dan penelitian. pengabdian kepada masyarakat dan penelitian di untan memang jumlahnya sangat sedikit, sedangkan poinnya besar, ujar Abubakar Alwi, MT., Ph.D lagi.

Dari hambatan-hambatan yang dialami tersebut diatas, pihak Untan mengambil langkah-langkah atau upaya-upaya untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut. Adapun langkah-langkah yang diambilnya adalah sebagai berikut :

1. Memperkuat poskum, yaitu dengan membenahi dan meningkatkan inprastruktur yang ada
2. Menggalakkan kerjasama dalam hal penelitian, baik itu dengan pihak swasta, dan pihak-pihak lain, selain dana yang didapat langsung dari dikti
3. Untan sudah mengembangkan jurnal ilmiah untan, yaitu membuka yang namanya repository digital yang memuat karya-karya ilmiah dosen baik k
4. Untan menggalakkan perpustakaan, yaitu melakukan integrasi terhadap perpustakaan yang ada disetiap setiap fakultas-fakultas yang bisa diakses disemua titik, berupa program catalog bersama yang merupakan induk dari perpustakaan-perpustakaan yang ada disemua titik itu tadi
5. Untan menggalakkan seminar-seminar ditingkat universitas, seminar nasional dan seminar internasional,
6. Menambah karya ilmiah
7. Meningkatkan pusat penjaminan mutu

Abubakar Alwi, “Sekarang untan mulai melakukan design ulang web yang ada, membuat izin pengembangan web seperti panitia-panitia adhok, tim jurnal. pendataan jaringan semua informasi tetang itu akan kita upload semuanya ke web Untan”.

Tambah Nya lagi, “Pihak Untan sekarang ini mulai membangun program kerja dosen, yang mana pada akhirnya akan mengontrol aktifitas dosen tersebut yaitu dari kehadiran, materi yang disampaikan dosen dalam perkuliahan dan lainnya. Selain itu juga akan ada Unit pengembang SIAKAD, segala aktifitas dosen akan dimonitoring dan dikirim ke unit pengembangan tersebut oleh pihak jurusan atau program studi yang ada di fakultas yang bersangkutan, disitu mahasiswa maupun dosen bebas mengakses informasi yang berkenaan dengan itu. Unit pengembangan ini secara tidak langsung mengcover dan memonitoring kenerja dari akademik yang ada diseluruh fakultas. (Asmadi).

Posted in: Kampus