Thank's For

Tampilkan postingan dengan label Laporan Khusus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Laporan Khusus. Tampilkan semua postingan

MERAJUT BENANG MIMPI PENDIDIKAN KALBAR


Pernahkah anda berpikir bahwa apa yang terbaik di rumah anda belum tentu terbaik di rumah orang lain. Pernahkah terlintas dalam pikran anda bahwa anda bisa mendapatkan sesuatu yang jauh lebih baik di tempat lain. Kebanyakan orang berpikir demikian.

Dari Sampah ke Bursa Carbon Trading


Sejak 2007 lalu, Pontianak menjadi kota pertama yang mengolah sampah dalam proyek CDM sesuai Protokol Kyoto. Ini juga bentuk peran serta Kota Pontianak terhadap isu pemanasan global (global warming) di dunia. Selain dapat sertifikat dan mengurangi panas bumi, proyek CDM juga sebagai community development (pengembangan komunitas).

JADI GURU DENGAN MODAL IJAZAH SMP


Nuryati hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bermodal ijazah SMP tidaklah menghalanginya menjadi seorang pendidik, apalagi akhir-akhir ini, secara formal guru diwajibkan berpendidikan minimal S1. Ia tetap mengajar murid-muridnya dengan semangat dan sabar di Sekolah Dasar (SD) 3 Purun Darat, Desa Sungai Purun Besar, Kecamatan Segedong.
“Sejak tahun 2000 saya menjadi guru disekolah ini, lebih kurang 8 tahun lalu. Awalnya cuma sebagai pengasuh anak-anak kelas satu yang masih polos, dan sekedar membantu

PNS, CITA CITA KU ?


 Hanya berkisar 10 persen orangtua di Pontianak yang tidak ingin anaknya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan selebihnya ingin anaknya menjadi PNS. Hal itu diungkapkan oleh Wenty Marina Minza Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) dan peneliti pusat studi kependudukan dan kebijakan UGM.
Wenty meng

Pemerintah kewalahan atasi penyelundupan TKI





Penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) lewat agen tidak resmi (calo) makin marak. Panjangnya mata rantai importasi ini membuat pemerintah kewalahan mengatasi TKI illegal. Hal ini disebabkan calo enggan bekerja sama dengan pemerintah.
Menurut Marliten yang mengaku sering membawa TKI dari berbagai daerah, bergabung dengan pemerintah dalam menyalurkan TKI rumit dan mahal. ”Proses perizinan visa kerja dan paspor ke luar negeri sangat lama,mahal dan berbelit-belit,”katanya.
 Kepala Seksi Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja, Rajali, mengatakan untuk menjadi TKI memerlukan dana seni

Manifestasi Kebijakan Kondomisasi di Gang Dolly


Surabaya, Ayu Gintari dan Tim

Bulan Juli lalu kepala divisi penerbitan lembaga pers mahasiswa Untan, Ayu Gintari melakukan investigasi tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara bersama seluruh tim yang terdiri dari berbagai wartawan kampus seluruh Indonesia. Kondom menjadi sasaran utama dalam liputan investigasi tersebut. Bagaimana manifestasi kebijakan kondom di gang Dolly? Berikut laporan Ayu dan tim.


B
au menyenga­­­t menyelinap dari balik gundukan sampah di wilayah tempat pembuangan sampah seluas 4.5 hektar di Putat Jaya, Surabaya. Seperti sebuah kotak pandora, segala sesuatu yang ‘ajaib’ seperti

ada apa dengan lapisan ozon kita?


Perlindungan lapisan ozon mutlak dilakukan. Pasalnya,  kerusakan lapisan ozon akan membahayakan  kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.

Demikian dinyatakan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia. Pernyataan yang disampaikan di sela-sela Training Jurnalistik untuk Program Perlindungan Lapisan Ozon di Pontianak,  Kalimantan Barat (17/12) ini berdasarkan Kebijakan Pemerintah Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Wina dan Protokol Montreal.
Kerusakan l

JALAN-JALAN MAUT, MEMATIKAN BOOO???


Oleh : Henny Kristina

 Tubuh kecilnya terbungkus kemeja dilapisi jaket biru  yang dipadu dengan jeans warna senada hari itu. Perban putih di pipi kanannya  masih menempel. Sementara kaki dan tangannya terlihat memar kemerahan. Sesekali ia meringis, raut wajahnya meregang. ”Saya jatuh dari motor waktu menuju ke Bengkayang,” kata Lien, nama gadis itu-perlahan.

JALAN RUMIT PEMBERANTASAN KORUPSI

Tak dipungkiri korupsi dapat membuat bangkrut sebuah negara. Dalam beberapa waktu saja korupsi meluluhlantakkan sendi perekonomian Indonesia. Dalam skala yang lebih luas korupsi telah membuat krisis di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi terhambat, dan membuahkan kemiskinan di mana-mana. Kata-kata korupsi semakin populer di seluruh wilayah di Indonesia, bahkan seluruh dunia. Hal ini mengindikasikan bahwa peristiwa hukum atau tindak pidana yang disebut dengan korupsi tersebut telah terjadi di hampir semua negara atau semua pemerintahan. 

Persoalan Senirupa Lokal yang Tak Selesai

Oleh : Heriyanto

Ada satu hal yang cukup menarik dicermati, seputar persoalan senirupa di Kalbar. Bahwa senirupa Kalbar tertinggal dibandingkan daerah lain, khususnya di Jawa. Sebut saja Rulli Iswanto, penggiat Studi Rupa Warung Kopi yang juga Koordinator Seni Rupa Yayasan BIDAR, yang mempertanyakan hal ini. 

JALAN RUSAK, JEMBATAN TIMBANG TIDAK BERFUNGSI


Rancangan Peraturan Daerah tentang pengawasan dan pengendalian kelebihan muatan angkutan barang di Kalimantan Barat diharapkan membawa angin segar dalam menangani masalah klasik kerusakan jalan. Pembatasan ini dibuat karena kelebihan muatan memberi kontribusi besar dalam hal kerusakan jalan di daerah ini. Termasuk didalamnya mengoptimalkan kembali fungsi JT (Jembatan Timbang).

Dua buah truck dengan muatan kelapa sawit mulai memasuki area jembatan timbang UPLLA (Unit Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan) Wilayah I Provinsi Kalbar. Masing-masing truck mulai memacu lambat kendaraan mereka, truck paling depan dengan plat nomor 8889 maju lebih dulu menuju mesin timbang tersebut. Aba-aba petugas menghentikan kendaraan dengan muatan besar tersebut. Selang hitungan detik, keluar angka yang menunjukkan beban muatan yang diangkut truck tadi. ”11600,” teriak petugas tadi kepada temannya yang siap mencatat.

TRANSPORTASI SUNGAI YANG TERLUPAKAN


Hilir mudik sampan bertenaga mesin mewarnai aktivitas di lintasan Kapuas siang itu. Sampan berukuran 5 meter yang biasa disebut spit ini mampu mengangkut sepuluh orang penumpang ditambah seorang pengemudi yang duduk paling depan. Sebelum berlayar, terlebih dahulu mesin dihidupkan dengan menarik tali di bagian atasnya. Setelah mesin berbunyi barulah perjalanan dapat dimulai.

Kabut menyelimuti kota. Sampan kecil yang terbuat dari kayu bertenaga manusia bahkan jarang terlihat. Hanya gulungan ombak kecil yang terpaksa lenyap dihantam spit dari arah berlawanan. Lima hingga sepuluh menit, penumpang sudah bisa tiba didaerah yang biasa disebut Pelabuhan Nusa Indah ini. Tiap orang hanya dikenakan tarif sebesar Rp. 1000 dan jika ingin menikmati perjalanan secara pribadi penumpang harus merogoh koceknya dengan uang dua puluh ribuan.

Kondisi Jalan di Daerah-daerah Kalimantan Barat (Polling))

MIMBAR POLLING

Penelitian ini dilakukan oleh Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Lembaga Pers Mahasiswa Untan. Polling dilakukan selama dua minggu, dari tanggal 5-19 Februari 2006. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu probability sampling (simple random sampling) dengan alat pengumpul data berupa kuesioner. Didapat jumlah sampel sebanyak 120 mahasiswa yang tinggal di asrama kota/kabupaten di Kalbar.
Tema yang diangkat dalam polling Majalah Mimbar Untan Edisi IV yaitu mengenai ”Kondisi Jalan di Daerah-daerah Kalimantan Barat”. Asumsi yang digunakan adalah pendapat mahasiswa(i) mewakili pendapat masyarakat di daerah masing-masing. Dari sepuluh pertanyaan yang diajukan, terdapat delapan pertanyaan bersifat tertutup dan sisanya bersifat terbuka. Ada empat pertanyaan yang merepresentasikan permasalahan yang diangkat.

Mengenal Lebih Dekat Tugu Khatulistiwa


Menurut catatan dari V.en.W oleh Opzichter Wiese dikutip dari Bijdragen tot de geogrhapie dari  Chef Van den topographischen dienst in Nederlansch_Indie tahun 1941, disebutkan bahwa pada 31 Maret 1928 ada satu ekspedisi internasional yang dipimpin seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda. Ekspedisi ini melakukan perjalanan ke kota Pontianak untuk menentukan titik/ tonggak garis ekuator

Dalam penentuan titik/ tonggak garis ekuator ini, pengukuran dilakukan tanpa menggunakan alat yang canggih seperti satelit atau GPS, mereka hanya berpatokan pada Garis yang tidak Smooth (Garis tidak rata atau bergelombang) serta berpatokan pada benda-benda alam seperti rasi bintang (ilmu Falaq). Setelah diukur kembali pada Maret 2005 dengan alat Global Positioning System (GPS) titik lintang nol derajat ternyata berada sekitar 117 meter ke arah Sungai Kapuas, dari tugu yang sekarang berdiri.

PLTU Gambut, Solusi Atau Ancaman



Dunia kini dihantui krisis energi. Dalam jangka waktu puluhan tahun ke depan cadangan minyak bumi diprediksi akan habis. Demikian pula dengan cadangan batubara, yang diperkirakan juga akan habis. Padahal sebagian manusia menggantungkan  kedua sumber energi ini, termasuk bagi kebutuhan sumber energi listrik.

Pers Mahasiswa Dalam Catatan


Pagi itu pukul 05.30 WIB tanggal 23 Juli 2006, rumput dan daun masih basah oleh embun. Saya harus cepat-cepat ke bandara karena harus mengejar penerbangan paling awal dengan tujuan Jakarta untuk mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut 2006 yang diselenggarakan  Forum Pers Mahasiswa Jabotabek (FPMJ). Jarak rumah dengan bandara cukup jauh, sekitar 32 km. Ayah memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Karena jauhnya perjalanan, hampir saja saya tertinggal pesawat.   

Krisis Listrik, Sampai Kapan …..…..?


Masalah listrik merupakan dilema bagi semua. Krisis yang berkepanjangan dan tak kunjung usai. Kurangnya pasokan listrik berdampak terhadap segala aspek kehidupan. Kebijakan energi di masa lalu yang tidak berorientasi kepada kebijakan untuk masa depan dan kerangka kebijakan yang tidak jelas dalam mendorong investasi swasta di sektor ketenagalistrikan ini merupakan masalah utama yang harus dicari solusinya secepat mungkin. Krisis ini belum akan teratasi dalam beberapa tahun kedepan jika belum ada tindakan yang nyata dari pemerintah maupun PLN itu sendiri, mengingat energi yang digunakan juga terbatas.

BERNOSTALGIA DENGAN SUNGAI

“Hey... sampan laju, sampan laju dari hilir sampai ke hulu. Sungai kapuas sungguh panjang dari dulu membelah kote”.

Lirik ini kerap terngiang di telinga kita, saat menginjakkan kaki di Bumi Khatulistiwa ini. Lagu ini pula yang menggambarkan kondisi kota Pontianak yang dilalui ratusan sungai.

Andika : Pemerintah tidak bijak!


Jalan merupakan infrastruktur penting bagi masyarakat. Jalan yang rusak berat menimbulkan hambatan dan kerugian bagi rakyat, terutama dalam hal kenaikan harga sembako yang semakin mencekik leher. Simak petikan wawancara tim majalah Mimbar Untan dengan Andika seorang pedagang dan tokoh masyarakat Kapuas Hulu.

BANGUNAN TUA, TARIK WISATAWAN ASING

Sungai kapuas

Jika berjalan ditepian sungai kapuas dengan menggunakan sampan atau perahu, khususnya tepian sungai di Pontianak, kita akan melihat bangunan-banguan arsitektur yang sudah tampak tua dan kumuh. Bahkan ada yang hampir roboh. Jelas hal tersebut akan merusak pemandangan. Namun kenyataannya bagunan tua dan kumuh itulah salah satu sumber yang menarik dan merupakan kealamian pemandangan sungai.

Dilihat dari arsitekturnya, bangunan-bangunan tua dan kumuh itu hanya akan merusak pemandangan, namun ternyata bangunan tersebut merupakan nilai jual bagi wisatawan asing. Hal ini diungkapkan oleh Zulkifli Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata.

Zulkifli mengatakan sungai kapuas akan selalu dijaga kealamiannya berupa bagunan itu, karena kebanyakan wisata asing suka dengan bagunan tua tersebut. ”bangunan tua dan kumuh itu merupakan kelamian sungai kapuas, hal itu pula yang membuat wisatawan asing tertarik dengan rekreasi air ini,” jelas Zul.

”Kealamian sungai kapuas dengan bangunan tua, jarang dijumpai wisata-wisata asing yang berkunjung disini, kebanyakan yang mereka jumpai ditepian sungai dari negara lain merupakan bangunan megah yang kealamiannya sudah tidak ada lagi, dan pandangan berbalik yang mereka jumpai di sungai kapuas ini,” kata Zul saat ditemui diruang kerjanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Sugeng KOCAK (komunitas pencinta air kapuas), ia mengatakan sebaiknya sungai kapuas tetap dijaga kealamiannya dan tidak diubah arsitekturnya seperti bangunan-bangunan tua ditepian sungai.

”Sekilas dapat lihat, hampir semua bangunan tersebut merupakan rumah-rumah warga yang masih ditempati. Karena itu sebaiknya pemerintah memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar menjaga sungai kapuas. Selain itu perlunya kerjasama dengan dinas yang terkait,” ungkap Sugeng.


Sungai kapuas jadi tong sampah

Selain bangunan tua, ternyata ada hal lain yang juga menarik perhatian, sungai kapuas saat ini menjadi tong sampah, akibatnya air sungai kapuas saat ini tidak jernih lagi dan kotor. Ada beberapa titik dapat kita jumpai tumpukan sampah yang menggunung. Ironisnya hal itu belum terjangkau oleh pemerintah.

Sugeng menjelaskan ada banyak tempat-tempat tertentu yang dapat kita jumpai, sampah yang menumpuk dan membangun bukit kecil, seperti tepian sungai di Siantan, dan beberapa tempat lainnya. ”Bagaimana rekreasi sungai dapat dikembangkan jika belum adanya kesadaran dari masyarakat, akan kebersihan lingkungan,” jelas Sugeng.

Manfaat sungai kapuas bagi masyarakat sekitar sungai ialah sangat penting, namun kenyataannya manfaat itu juga dijadikan tempat sampah, jelas hal ini tidak perlu mengubur atau membakar sampah tersebut. Dampak dari kotornya sungaia kapuas dapat dirasakan Sutarya (45) warga yang bermukim ditepian sungai sejak kecil.

Sutarya mengatakan sungai kapuas saat ini kotor, tidak seperti dulu, bayak sampah yang hanyut, tidak tahu dari mana asalnya. ”Sungai kapuas sangat bermanfaat bagi kami, selain untuk mandi dan mencuci, kadang-kadang untuk memasak, bahkan untuk minum bila musim kemarau,” ungkapnya.Sutarya berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan sungai kapuas dan masyarakat sekitar sungai kapuas.

Hal serupa juga disampaikan Roni (25), warga yang menggunakan sungai kapuas sebagai transportasi pekerjaannya ini mengatakan, saat ini sungai kapuas kotor, hampir setiap perjalannya tampak sampah-sampah yang berhanyutan.

Menanggapi masalah tersebut Ridham mahasiswa pariwisata angkatan 2008 mengatakan saat ini sungai kapuas menyeddihkan, bahaya sampah, akibat dari kurangnya kesadaran dari masyarakat akan lingkungan menjadi belenggu, dimana dampak sampah itu dapat menyebabkan gatal-gatal, dan bintik-bintik. ”Pemerintah saat ini seakan menutup mata, padahal, banyak media yang saya baca menyatakan saat ini sungai kapuas sudah bermerkuri, itukan bahaya, selama 15 tahun ini sungai kapuas memperihatinkan.

Sejarah Sungai Kapuas

Sungai kapuas punye cerite.................
Bile kite minom aeknye.....................
Sungguh susah nak melupakannye. Eh kapuas.....................eh kapuas.


Lagu itu sudah sangat familiar dikalangan masyarakat Pontianak. Kata demi kata dilagu itu juga benar adanya, Ada apa dengan sejarah sungai terpanjang di Indonesia ini?

Dalam sejarahnya sungai kapuas pernah menjadi jalur penting, karena sebagai transportasi utama sebelum jalur darat dan udara. Selain itu sejarah yang tidak terlupakan juga ialah sungai ini merupakan tempat pembuangan bangkai-bangkai orang cina.

Sejarah lain yang dapat kita ketahui dari sungai kapuas ialah dari dulu hingga saat ini sungai kapuas merupakan tempat pertunjukan seni dan budaya atau objek wisata, misalnya ada pertunjukan lomba sampan hias dan tolak bala yang merupakan adat istiadat budaya masyarakat sekitar untuk menolak musibah.

Sungai yang panjangnya kurang lebih 1000 kilo meter ini, melintasi seluruh wilayah Kalbar, tak jarang transportasi air ini dijadikan tempat penjualan kayu-kayu illegal yang berasal dari daerah-daerah hulu sungai yang menghubungkan dengan penebangan hutan liar. [Agustinah]

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan