Thank's For

Andika : Pemerintah tidak bijak!


Jalan merupakan infrastruktur penting bagi masyarakat. Jalan yang rusak berat menimbulkan hambatan dan kerugian bagi rakyat, terutama dalam hal kenaikan harga sembako yang semakin mencekik leher. Simak petikan wawancara tim majalah Mimbar Untan dengan Andika seorang pedagang dan tokoh masyarakat Kapuas Hulu.

Bagaimana pendapat anda mengenai dana pembangunan jalan di Kapuas Hulu ?
Untuk pembangunan jalan pemerintah menggunakan tanah rakyat dengan memberikan ganti rugi. Setahu saya dana pembebasan tanah itu 13 milyar, tapi yang diberikan ke rakyat hanya 1 milyar lebih saja, kan tak masuk akal. Rakyat kebanyakan tidak tahu, saya tahu dan saya punya bukti seperti Jalan Nanga Kantuk ke Sidak itukan 11 milyar yang jadi hanya 6 milyar lebih yang mengerjakan orang dari Malaysia. Kalau ndak salah bulan 6 atau bulan 5 2005 ini sekitar satu bulan jalan ditutup, bis tidak jalan karena kerusakan jalan sudah sangat parah, lubangnya sudah sedalam badan bis.

Apa anda pernah melihat adanya plang pembangunan jalan tersebut?
Setiap proyek yang ada di Kapuas Hulu baik bangunan maupun jalan tidak pernah ada papan tendernya. Kalau di Pontianak ada, tapi selama saya di Kapuas Hulu tidak pernah melihat adanya plang sudah beberapa tahun ini, bahkan sudah puluhan tahun tidak pernah melihat plang pembangunan jalan.

Bagaimana dengan kondisi jalan Kapuas Hulu-Badau?
Mulai dari Silat ke Bulu Burung, Bulu Burung sampai Kapuas Hulu pun jalannya jelek. Kayak sekarang PT Erna kerja, jadi batas kerja PT Erna dari mana kemana kita tidak pernah tahu. Ini salah satu penyebab kerusakan jalan. Berapa panjangnya jalan, berapa dana yang dikeluarkan pemerintah kita tidak pernah tahu.

Barang-barang sembako yang Anda jual ini datangnya dari mana, lalu berapa biayanya?
Barang-barang ini datangnya dari Pontianak. Paling minim itu 3 juta satu truk, truk bisa memuat 4-4,5 ton. Kebanyakan barang di beli dari Malaysia karena lebih dekat dan lebih murah biayanya. Kalau ke Pontianak lagi jalannya rusak, jadi butuh biaya yang mahal.

Kalau sembako yang Anda jual itu harganya bagaimana? 
Kalau disini beras rata-rata di jual seharga 4000 sampai 4500. Kalau gula, karena dari Malaysia jadi murah cuma 5000-an, kalau dari Indonesia mau 7000-an karena di Pontianak saja sudah 300 ribu lebih per karungnya, Malaysia hanya 215 ribu, belum termasuk transportasinya lagi. Kalau barang lain berimbang dengan Indonesia. Harga mie di Pontianak masih 28.500 disini sudah 36.000, udah berapa ribu naiknya. Kalau minyak tanah tidak begitu heboh, soalnya kita kebanyakan pakai elpiji itu pun dari Malaysia. Harganya sekitar 50 ribuan.

Bagaimana tanggapan pemerintah tentang hal ini?
Sayangnya pemerintah kita ini tidak memberi perhatian terhadap sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan perekonomian masyrakat. Seharusnya pemerintah memperhatikan hal itu. Kalau saja infrastruktur jalan itu bagus otomatis akses suatu daerah ke daerah lain lebih lancar jadi ndak perlu jauh-jauh ke Malaysia. Cukup di sekitar daerah Kalbar saja, kan bisa meningkatkan perekonomian daerah.


Pemerintah tidak pernah mengadakan evaluasi peraturan mengenai masuknya barang dari luar
Sekarang peraturan disini mau disamakan  dengan di pusat, sedangkan di Kapuas Hulu nampaknya tidak ada kemajuan di pusat. Dia mau menerapkan peraturan seperti di pusat. Contohnya di pusat ada supermarket ada sarana dan prasarana yang lengkap bisa beli barang yang murah, jadi dibikin peraturan seperti itu bisa. Kalau di sini sepertinya kalau dia mau buat peraturan begitu sepertinya dia tidak pernah sekali meninjau ke lapangan, asal bikin aja peraturan. Ini bukan peraturan istilahnya timbang rasa antara rakyat dengan pemerintah, seperti sekarang mengapa pemerintah menaikan harga BBM dan tidak pernah memikirkan untuk menurunkan harga barang, berarti dia tidak ada kebijaksanaan. Begitu BBM naik harga barangnya juga naik, mengapa dia tidak memikirkan BBM naik sembako dimurahkan.




Bagaimana keadaan masyarakat Kapuas Hulu sekarang?
Kapuas Hulu di tinjau dari segi kekayaaan alam paling terkaya seperti kayu, hasil hutan, hasil bumi, walet, pertambangan emas. Mata pencaharian penduduk juga sangat bergantung pada alam. Sekarang, infrastruktur jalan banyak yang rusak. Padahal untuk mengangkut hasil perkebunan paling efisien lewat jalan. Jadi keberadaan jalan sangat penting untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Namun pemerintah tidak pernah memikirkan solusi permasalahan ini. Jalan di perbaiki hanya secara tambal sulam. Dalam waktu singkat sudah rusak lagi. Selama ini kami merasa pemerintah tidak bijak. Kami hanya mengharapkan kepedulian dari pemerintah, agar kami tidak terisolir lagi karena kerusakan jalan ini.[]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan