Thank's For

“Pantas Diberi Nilai A, Walau Pointnya Tidak Sampai 100” _ Rektor Universitas Tanjungpura Periode 2002-2007

ASNIAR

“Pantas Diberi Nilai A, Walau Pointnya Tidak Sampai 100”

Oleh Tantra Nur’andi


            Di tengah deretan catatan panjang yang mesti diperbaiki, tak sedikit juga yang memuji atas kepemimpinan Asniar selama empat tahun ini dan menjadi bekal untuk terus dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya.
            Selama kepemimpinan Asniar, Untan selalu dalam keadaan kondusif minimal di tiga aspek, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. ”Tidak ada gejol
ak dan masalah yang berarti selama kepemimpinan Asniar di tiga aspek ini, semua lancar-lancar saja,” ujar Dekan Fakultas Pertanian, Radian.
            Keberhasilan Asniar dalam memimpin Untan tercermin dari tidak pernah ada hambatan yang berarti pada aspek pendidikan dan pengajaran, jumlah hasil penelitian mengalami peningkatan, adanya beberapa hibah kompetensi yang Untan dapat. Dari segi hubungan keluar Asniar sudah cukup mampu mengadakan MoU baik dengan lembaga-lembaga nasional dan Internasional.
  ”Pantas diberi nilai A walaupun point nya tidak 100 tetapi 80 sampai 85 untuk  kepemimpinan Asniar. Rektor baru nanti diharapkan bisa mencontoh kepemimpinan Asniar,” kata Radian. 
Hal senada juga diungkapkan Amir Dahlan, Ketua BAAK Untan terhadap kemimpinan Rektor Asniar selama empat tahun ini. Ada hal yang sangat menarik pada diri Rektor  Untan yaitu Keterbukaan dalam memimpin. ”Setiap ada permasalahan yang terjadi pasti selalu dimusyawarahkan dengan staf-stafnya. Begitu juga dengan kritikan-krtikan yang disampaikan kepada Rektor baik dari segenap civitas akademika maupun dari luar Untan pasti akan di perhatikan oleh Rektor Asniar,” katanya.
 Selain terbuka dalam memimpin Untan ternyata Asniar juga pandai dalam membina hubungan kerjasama dengan pihak luar Untan. ”Di masa Asniar, Untan cukup banyak mengadakan kerjasama dengan pihak Pemkot, Pemda dan pihak–pihak lainnya. Sebagai bukti kesuksesan Asniar dalam menjalin kerjasama adalah berdirinya Fakultas Kedokteran yang bekerja sama dengan pihak Pemkot dan Pemda di Kalbar,” tegas Amir Dahlan.
 Senada dengan Dekan Fakultas Pertanian, Amir Dahlan, Ketua BAAK Untan begitu memuji kepemimpinan Rektor Asniar. ”selama Asniar menjadi Rektor permasalahan-permasalahan internal sangat jarang terjadi. Dan nilai A dengan point 80-90 untuk Rektor Asniar,”ujarnya.
 Rektor Asniar adalah figur yang harus dicontoh oleh rektor baru karena Prof. Hj. Asniar Subagio. SE, MM merupakan sosok seorang ibu yang sangat bijaksana, mau terjun kelapangan, dan sangat bermasyarakat artinya Asniar sangat dekat dengan staf-stafnya dan dekat dengan mahasiswa. ”Rektor Asniar menganggap mahasiswa seperti anaknya dan mahasiswa juga menganggap Asniar seperti ibunya sendiri. Dia adalah rektor yang paling bijaksana dan bermasyarakat dibandingkan dengan rektor-rektor sebelumnya,” ungkap Mohammad, S.H, Staf Kabag Kemahasiswaan Untan.
Dia mengungkapkan dari segi manajemen internal pimpinan Untan yang akan berakhir masa jabatannya ini sangatlah baik. ”Asniar sangat transparan kepada staf-stafnya, tidak ada hal yang ditutup-tutupi olehnya selama empat tahun memimpin Untan. Asniar juga seorang pemimpin yang sangat memperhatikan kesejahteraan para staf-stafnya,” kata bapak yang biasa dipanggil Ahmad ini.
Prof. Dr. H. Maswardi Muhammad Amin, MPd, Pembantu Rektor I Untan mengatakan bahwa keadaan Untan sekarang telah baik dan kedepan harus lebih baik. ”Dari segi akademik Untan sudah baik. Misalnya IPK mahasiswa Untan sudah banyak yang mencapai 3,50. banyak prodi yang mendapatkan hibah-hibah, aktivitas Pusat Penjamin Mutu (PPM), Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat  (LPKM) Untan sudah lancar,” katanya.
Maswardi juga membantah jika struktur di Untan banyak yang tidak berjalan efesien dan efektif. ”Orang yang bicara seperti itukan mereka diluar tidak bekerja didalam. Jadi mereka tidak tahu. Kalau ada pusat studi atau pusat kajian yang tidak efektif itukan tidak bisa digeneralisasikan bahwa keadaan Untan dibawah rektor Asniar kurang baik,” jelas Maswardi.
Mahasiswa Berkata tentang Rektor
            Bagi Galih Usmawan, Ketua BEM Untan, selama dikelola oleh Asniar, yang perlu digugat adalah dalam pelaksanaan tri darma perguruan tinggi, Untan telah kehilangan roh. Selama ini yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Untan hanya bersifat kerja-kerja rutinitas dan tidak dapat membangun sebuah nilai. Mulai dari pengajaran, tidak ada relevansi kurikulum yang dilakukan Untan untuk menjawab perkembangan teknologi. Pengajaran hanya bersifat transfer ilmu yang membuat paradigma berpikir mahasiswa tidak lagi progresif. ”pendidikan kemudian hanya sekedar mengejar gelar,” kata Galih.
            Begitu juga dengan masalah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian yang dilakukan Untan selama ini belum mampu menjawab persoalan–persoalan yang terjadi di masyarakat Kalbar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pun kurang begitu dirasakan oleh rakyat Kalbar. ”Yang terjadi selama ini Untan dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat hanya sekedar mengejar proyek. Dan sudah saatnya Untan perlu merombak total dalam konsep Tri Darman nya,” tegas Galih.
            Dalam hal tradisi ilmiah, Untan juga dirasakan gagal membangun tradisi ilmiah dari suatu perguruan tinggi. Keadaan ini bisa dilihat dari jarang ada seminar-seminar, diskusi-diskusi yang sifatnya mengkaji persoalan-persoalan daerah secara ilmiah. ”Ditingkat kegiatan mahasiswa pun Untan kurang mendorong kajian-kajian ilmiah yang bersifat kritis,”ungkap Galih, yang juga mahasiswa FKIP.
            Persoalan yang paling berdampak pada Untan kedepan dalam menyongsong globalisasi, menurut Galih adalah ketika Untan harus bersaing dengan perguruan tinggi lainnya yang berasal dari luar Kalbar dan telah membuka cabangnya di Kalbar, jika Untan tidak menjaga dan terus memperbaiki kualitasnya maka dapat dipastikan Untan tidak lagi diperdulikan oleh masyarakat. ”Bila Untan terlalu latah dalam membaca semangat zaman, Untan akan tersingkir,” papar Galih. .
            Wahyudi, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Untan (DPM), mengungkapkan meski ada sedikit perkembangan Untan selama kepemimpinan rektor Asniar, tapi perlu diperhatikan ada masalah yang paling mendasar dan ini sepertinya sudah menjadi suatu penyakit akut yang sulit diperbaiki, yaitu dalam hal kedisiplinan terutama kedisiplinan dosen dirasakan saat kurang sekali.
             Walau pun dosen itu tanggung jawab kontrolnya ada pada fakultas, tapi mesti harus ada tindakan tegas dari pimpinan universitas kepada dosen-dosen yang tidak menjalankan tugasnya. ”Bagaimana kita mau bicara peningkatan pelayanan mutu kalau dari dosennya sendiri kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya,”Kata Wahyudi.
            Bicara masalah lingkungan Untan, Wahyudi berpendapat, selama empat tahun ini, Untan semakin tidak dapat menata ruang lingkungan Untan. Contohnya taman Untan kurang terawat dengan baik, masih banyaknya lahan tidur milik Untan, warung atau kantin berdiri dimana-mana kadang kurang beraturan, ”Untan tidak hanya buruk dalam kualitas tetapi dalam kondisi fisik Untan juga tidak cukup baik,”ungkapnya
            Persoalan lain yang juga jarang diperhatikan oleh Untan selama masa kepemimpinan rektor Asniar adalah pembinaan terhadap kegiatan organisasi mahasiswa. Selama ini Untan dirasakan hanya memberikan fasilitas fisik seperti sekretariat, uang kegiatan kemahasiswaan tetapi tidak pernah melakukan pembinaan dalam kegiatan kemahasiswaan.
             ”Selama kepemimpinan Asniar tidak pernah kegiatan mahasiswa itu dibina. Sepertinya Untan tidak terlalu ambil perduli terhadap perkembangan kegiatan keorganisasian. Apakah mau maju dan berkembang atau mengalami kemunduran dan akhirnya vakum, ”Keluh Wahyudi yang juga mahasiswa FISIP.
            Persoalan ini terjadi karena orientasi pendidikan Untan hanya kepada peningkatan kecerdasan intelektual tetapi tidak di bentuk kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial. Dua kecerdasan ini dapat dibentuk melalui organisasi,” Tambahnya..  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan