“Bahan bakar
fosil merupakan sumber energi yang yang tidak tersaingi sampai saat ini. Bahan bakar fosil menyumbangkan 80 % dari
pasokan energi dunia. Enam miliar ton
bahan bakar fosil yang kita gali setiap tahun menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca
(GRK).”
Demikian dikatakan oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA) Thamrin Usman saat acara pengukuhkan guru besar, Rabu
(17 /2) di gedung Auditorium Untan. Kegiatan yang berlan
gsung dari pukul 09.00
- 11.30 WIB itu cukup ramai dihadiri undangan.
Terlihat dari kursi yang ada di gedung hampir semuanya terisi. Tidak hanya Thamrin Usman yang di kukuhkan
sebagai guru besar, Pembantu Rektor (Purek) III, Eddy Suratman juga dikukuhkan
sebagai guru besar untan. Saat pengukuhan keduanya menyampaikan orasi yang
berbeda yaitu Thamrin Usman Pendekatan Agroindustri sedangkan Eddy Suratman
menganalisa masalah perekonomian.
Eddy Surtman dalam orasinya yang berjudul Pengembangan Kawasan
Perbatasan : Alternatif Kebijakan untuk Meningkatkan Kinerja Perekonomian
Kalimantan Barat. Dalam pidatonya ia mengatakan bahwa kawasan perbatasan sangat
kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), karena itu harus dikembangkan dan
sepatutnyalah masyarakatnya sejahtera.
“Kawasan perbatasan
KalimantanBarat yang kaya akan sumberdaya alam seharusnya merupakan kawasan
yang maju dan sejahtera” begitu ia sampaikan dalam orasinya
Chairil Effendy selaku rector Untan mengatakan dengan adanya
pengukuhan tresebut menjawab bertambahnya guru besar di Untan yang masih
kurang, katanya pada guru besar yang dikukuhkan yakni Thamrin Usman dan Eddy
Suratman menjadi guru besar mereka memiliki tanggung jawab, yaitu harus membuat
buku,membuat karya ilmiah, dan mengaplikasikan ilmunya. Chairil mengaku sangat
bangga karena menurutnya anak bangsa juga bisa berkembang dan menghasilkan
kaya-karya yang luar biasa. [].
0 komentar:
Posting Komentar