Thank's For

Mengenal Gejala Penyakit Tanaman Kehutanan


NURIS MAULIDIYA  G01109075
Tulisan Untuk Publikasi di Mimbar Untan sebagai Tugas Kuliah

Gejala penyakit pada tanaman kehutanan

merupakan ekspresi dari reaksi inang terhadap patogen yang menyerang. Gejala makroskopis penyakit tanaman kehutanan secara umum terbagi dalam tiga kategori :

Nekrosa adalah gejala degerasi protoplas yang diikuti oleh matinya sel-sel jaringan, organ, atau keseluruhan tanaman. contoh gejala penyakit nekrotik : layu, hawar, mati pucuk, hidrosa/kebasah-basahan, busuk, rebah kecambah, bercak, bercak berlubang, bintik, kanker yang diikuti gummosis atau resin. Hiperplasia adalah gejala yang diakibatkan oleh pertumbuhan atau fungsi yang berlebihan, contoh : keriting, kudis, kalus, sapu setan, puru, bintil, gada, akar seperti rambut, dan viresen. Hipoplasia adalah gejala yang diakibatkan oleh terhambatnya pertumbuhan atau fungsi organ tanaman, contoh : klorosis, kerdil, etiolasi, roset, dan supresi.


Tanda penyakit adalah bukti adanya patogen selain dari gejala penyakit yang teramati. tanda penyakit dapat berupa struktur vegetatif, struktur generatif, atau produk penyakit. Struktur vegetatif antara lain : miselium, haustorium, massa sel-sel patogen (lazimnya pada bakteri), dan sklerotium. Struktur generatif antara lain : jelaga, tepung, tubuh buah, aservulus, dan spora. contoh produk penyakit adalah aroma khas yang menunjukkan serangan patogen tertentu, atau ooze.


Penyakit Benih, serangan patogen pada stadia benih dapat mengakibatkan daya berkecambah menurun atau bahkan benih kehilangan daya berkecambahnya. patogen benih kebanyakan adalah fungi, walaupun terdapat pula bakteri atau virus. Gejala penyakit pada benih secara umum adalah perubahan penampakan visual (bentuk visual benih kurang menarik, pewarnaan benih, ukuran lebih kecil atau benih keriput). Penyakit di Persemaian, penyakit utama pada banyak jenis semai tanaman kehutanan adalah lodoh (damping-off). serangan lodoh dapat terjadi pada : 1) Benih yang baru ditanam dan belum berkecambah sehingga membusuk (germination loss),2) Benih yang telah berkecambah diserang lodoh, sehingga tidak muncul ke permukaan tanah perkecambahannya (preemergence damping-off), serangan pada kotiledon kecambah ang muncul di permukaan tanah, sehingga kotiledon hangus menghitam dibagian ujung-ujungnya (top damping-off), serangan pada semai berumur lebih dari dua bulan yang hipokotilnya mulai berkayu (late damping-off).


Penyakit pada Tanaman Kehutanan di Lapangan


Penyakit daun , berkurang atau hilangnya peran daun sebagai pensuplai fotosintat bagi proses metabolisme seluler kehutanan, sehingga laju pertumbuhan riap berkurang atau bahkan matinya pohon. Penyakit batang, terhambatnya suplai air dan unsur-unsur hara dari akar ke tajuk, atau terhambatnya suplai fotosintat dari daun di tajuk ke akar, keduanya mengganggu metabolisme pohon sehingga laju pertumbuhan pohon turun atau bahkan berakibat matinya pohon. kerugian lain adalah turunnya kualitas kayu. Penyakit akar , turunnya serapan air dan unsur hara, sehingga suplainya ke tajuk juga turun.
Falsafah Pengendalian Penyakit :

1. Eksklusi : Pencegahan, mencegah masuknya inokulum patogen/penyakit pada setiap tahap/proses penanganan tanaman kehutanan. contoh, peralatan dan pekerja harus steril dari inokulum patogen
2. Eradikasi : Pemusnahan, memusnahkan semua patogen yang terlanjur masuk pada tiap tahap dalam proses pengadaan atau penanaman kehutanan. Contoh: monitoring secara intensif, terarah, dan terprogram pada tiap tahap proses budidaya tanaman kehutanan.
3. Proteksi : Perlindungan, melindungi inang dengan berbagai perlakuan terhadap gangguan patogen/penyebab penyakit
4. Imunisasi : Membuat inang menjadi kebal terhadap serangan patogen. Mencari varietas yang lebih baik dan tahan terhadap patogen/penyakit dalam kaitannya dalam pengendalian penyakit.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan