Thank's For

IMPIAN AJI




            Menjadi konsultan pernah menjadi impian Fahrurrazi, alumni fakultas ekonomi Untan angkatan  ‘02. Siapa yang menyangka jika lelaki yang akrab disapa Aji ini sebelumnya tidak pernah membayangkan dirinya akan memilih ekonomi sebagai bagian dalam sejarah pendidikannya. Namun, nasib berkata lain, ketika pilihan-pilihan besar yang menjadi awal cita-citanya tak sanggu terengkuh, ia memutuskan untuk masuk fakultas ekonomi Untan dan mengabdikan dirinya di Kota Pontianak yang merupakan tempat kelahirannya.
            “Sebenarnya saya punya cita-cita besar. Dan ekonomi adalah pilihan yang tidak masuk dalam pilihan-pilihan besar saya pada awalnya,” ungkap Aji. Saat mengatakannya Aji sama sekali tidak menatap saya sebagai
pewawancara. Matanya menerawang kearah lain seolah-olah sedang mengingat sesuatu.
            Penampilan Aji saat itu bisa dibilang jauh dari nyeleneh. Gaya berbusananya lebih dekat kepada kesan formal. Kemejanya terpasang rapi di tubuhnya yang  tegap dan berpadu dengan balutan celana bahan yang berarna hitam. Kacamata yang dipakainya pun semakin menambah kesan dirinya sebagai kaum intelektual muda yang berbakat.
            “Cita-cita besar saya itu,” Aji berhenti sejenak dan berdehem ringan, ”saya ingin menjadi,“ ia berhenti sejenak lagi, “ini agak aneh sebenarnya. Saya ingin menjadi konsultann. Konsultan yang bergerak dibidang pengembangan masyarakat,” lanjut Aji sambil tersenyum.
            Impian menjadis seorang konsultan bukanlah hal yang aneh seharusnya apabila saat ini Aji tidak menjabat sebagai pengajar sekaligus manager di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris Sang Bintang School (SBS). Profesinya tersebut sungguhlah jauh berbeda dari impiannya terdahulu.
            “Pada saat saya tercebur secara tidak sengaja di dunia ekonomi ini, itu membuka pikiran, paradigm baru tentang kondisi ekonomi yang sebenarnya di masyarakat,” tandas Aji.
            Menurut sisi pandangnya, Aji melihat bahwa kondisi ekonmi yang sebenarnya terjadi di masyarakat itu jauh dari berita ekonomi yang biasa diberikan d televisi. Ia merasa bahwa masih banyak masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan dan masih banyak orang yang belum dapat menemukan pekerjaan. Hal itulah yang menjadi dasar bagi Aji untuk terus melangkah dan menemukan solusi-solusi yang sesuai bagi masalah-masalah tersebut.
            Aji adalah salah satu dari sekian banyak orang yang beruntung karena memiliki hobi membaca. Hal yang mustahil untuk bisa menemukan ide-ide baru apabila membaca buku pun tidak pernah. Karena itulah dimasa mudanya dulu saat masih menyandang status mahasiswa, Aji rajin mencari dan membaca majalah-majalah ekonomi.
            “Pada saat di ekonomi saya hamper tiap minggu mensweeping majalah-majalah yang,” ia memberi jeda diantara kata-katanya, “karna kantung mahasiswa, jadi saya membeli majalah bulan kemarin yang gak laku, itu biasanya di potong covernya kemudian dijual dengan harga tiga ribu sampai lima ribu rupiah,” cerita Aji.
            Buku tampaknya telah menjadi ciri khas Aji. Tangannya hampir tak pernah lepas memegang buku dengan judul yang tak pernah selalu sama. Buku selalu terlihat di genggamannya pada saat ia mengajar, pada saat bekerja, pada waktu senggang, bahkan pada saat melakukan wawancara dengan tabloid mimbar Untan.
            “Dari keinginan membaca itu saya menemukan mentor bisnis,” kata Aji. Ketika ditanya siapa mentornya Aji menunjuk satu sosok pria yang sedang duduk tak jauh dari kami sembari menatap laptopnya dengan serius. Ia memiliki janggut dan kumis yang tipis. Ia juga mengenakan kacamata seperti Aji. Pria itu adalah Yunsirno, senior Aji sewaktu kuliah di Fakultas Ekonomi sekaligus ekan kerjanya yang pada saat ini menjabat sebagai direktur SBS.
            “Dia seorang pembelajar. Tidak bisa dan tidak pernah merasa cukup,” kata Yunsirno ketika diminta mendeskripsikan sosok Aji dimatanya.
            Tak pernah merasa cukup. Kata-kata tersebut benar-benar cocok untuk melukiskan usaha Aji yang tak pernah putus untuk menggeluti dunia bisnis yang ditekuninya hingga saat ini. Bagi Aji yang berasal dari keluarga PNS, bukanlah hal yang mudah baginya mengubah pola pikirnya yang telah tertanam pandangan-pandangan akan kehidupan PNS untuk kemudian berusaha melangkah ke jalur yang penuh ketidakpastian yaitu dunia bisnis. Sebagai langkah awal untuk menunjukkan keseriusannya tersebut Aji rela untuk berjualan majalah dan baju di kampus. Ia juga pernah merasakan menjadi penjual Koran sampai kemudian ia diterima magang di P.Post sebagai asisten layouter.
            “Yang saya punya hanya kemauan,” tandas Aji.
            Usahanya tentu saja membuahkan hasil. Di semester ke tujuh perjalanan kuliahnya Aji mendapat tawaran dari Yunsirno untuk bersama-sama membentuk suatu lembaga yaitu Sang Bintang School. Ketika SBS ini berdiri di tahun 2005, Aji menjadi salah seorang pengajar selain Yunsirno. Yunsirno mendapatkan tugas mengajar pada pagi hngga sore hari sedangkan Aji mengajar dari sore hingga malam hari. Jadi dapat dikatakan total pengajar saat itu hanya dua orang.
            “Full smile. And then dia tuh sering bilang kalau dia tuh suka banget sama ngajar,” ceplos Nike, salah seorang instruktur SBS, kala ditanya pendapatnya tentang Aji.
            Aji yang sekarang telah jauh berbeda dengan Aji yang dahulu sempat merasa enggan untuk mengajar.
            “Dulu ketika pertama kali di SBS beliau tidak mau menadi guru. Jadi, saya yang jadi guru favorit. Tapi itu dulu. Sekarang saya udah tergeser karena ada mr. Aji,” ungkap Yunsirno sambil tersenyum.
            Setiap orang punya ketertarikan masing-masing. Begitupula Aji yang pada awal karirnya lebih menyukai sisi marketing dibandingkan sisi mengajar. Akan tetapi, saat ini ia berhasil menggandeng keduanya baik marketing maupun mengajar.
            “Jadi pada awalnya ini adalah mindset sebenarnya,” Aji mencoba menjelaskan. “Memang ada sedikit beban tapi sejak awal kita udah mencoba mengubah mindset bahwasanya gak pelulah kita harus S3 di Inggris baru mau mengajarkan orang bahasa Inggris,” imbuhnya lagi dimana kali ini Aji sudah tidak lagi menggunakan kata ganti orang pertama tunggal melainkan kata ganti orang ketiga tunggal yang merujuk tidak hanya dirinya melainkan juga orang-orang yang beraung di bawah SBS.
            Pikiran khawatir tentu pernah melintas dalam benak Aji. Tetapi, perlahan hal itu sirna. Sebagai orang dengan background ekonomi yang kemudian terjun dalam dunia pendidikan yang sama sekali berbeda tidak lagi membuatnya gentar. Ia justru malah bangga karna ia menganggap hal tersebut lebih merupakan suatu kelebihan daripada suatu kekurangan.
            “Inilah kelebihan orang-orang ekonomi. Sebuah karya yang mengkombinasikan dunia bisnis dan dunia pendidikan,” kata Aji penuh semangat.
            Antara suka dan duka kadangkala saling berkaitan. Tapi, cobalah anda bertanya pada Aji tentang suka duka kehidupannya, maka ia akan menjawab bahwasanya ia punya segudang suka namun tidak memiliki duka.
            “Lebih banyak sukanya karna kalau suka diikuti duka kayaknya gak ada,” Aji pun lalu tertawa kecil setelah mengatakannya.
            Meskipun Aji menyatakan bahwa hampir tidak ada duka yang menghampirinya, Nike Merlinta memiliki pendapatnya sendiri soal itu.
            “Dia tuh jarang nunjukin masalahnya. Dia gak pernah nunjukkin dia sedih, dia capek. Jadi dia ndak tipe orang yang suka ngeluh,” komentar Nike. Dia kayaknya lebih terbuka ama bang Yun aja. Nunjukkin lemahnya aja dengan bang Yun,” sambung Nike.
            Pernahkah kalian berfikir untuk mengikuti jejak Aji sebagai wiraswastawan muda sekaligus pengajar yang sukses. Jika jawabannya ya, maka ada baiknya jika para pembaca mempertimbangkan tips-tips dari Aji berikut ini. Tapi jikalaupun anda menjawab tidak, setidaknya anda masih bisa menjadikannya referensi dalam kehidupan karir anda. Tips pertama, yaitu anda harus mengubah mindset anda. Menurutnya, tidak ada kata gagal bagi seorang wiraswastawan karna semuanya adalah peluang. Kedua, cobalah untuk menemukan mentor. Mentor bisnis anda akan membantu anda mengubah mindset anda menjadi mindset seorang wiraswastawan sejati. Ketiga, perbanyak membaca. Bagi Aji, buku akan menjadi pendamping anda dimanapun anda berada. Tak hanya itu, buku juga akan menjadi mentor kedua anda yang tidak akan pernah memarahi anda. Keempat, Rancang cita-cita anda. Dalam hal ini Aji berpesan agar saat anda menekuni dunia bisnis maka jadikanlah bisnis sebagai impian terbesar anda. Kelima, yaitu action. Inilah poin terpenting dari membangun mimpi karena action membedakan antara pemimpi yang sukses dengan pemimpi yang hanya sekedar bermimpi.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kami ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan KI BAYU REKSO dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi KI BAYU REKSO dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan KI BAYU REKSO meman betul2 terbukti tembus 100% dan saya sangat bersyukur berkat bantuan KI BAYU REKSO kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik KI BAYU REKSO sekali lagi makasih yaa KI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja KI BAYU REKSO DI 085322013277 Atau di www.ramalantotosgphk.blogspot.com insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW.

Kami ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan KI BAYU REKSO dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi KI BAYU REKSO dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan KI BAYU REKSO meman betul2 terbukti tembus 100% dan saya sangat bersyukur berkat bantuan KI BAYU REKSO kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik KI BAYU REKSO sekali lagi makasih yaa KI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja KI BAYU REKSO DI 085322013277 Atau di www.ramalantotosgphk.blogspot.com insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW.

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan