Thank's For

Indonesia Terkorup Ke – 111 di Dunia


Civitas Edis 48

Indonesia Terkorup Ke – 111 di Dunia
Oleh : Ignatius Noreng

Korupsi Indonesia tahun ini naik dari peringkat 126 tahun lalu  jadi 111 di dunia. Bahkan indonesia dijuluki ‘Negara Amplop’ oleh Harian di Amerika Serikat The Strait Time.
Semua urusan bisa lancar bila ada amplop”, ungkap Direktur Lembaga Pengembangan Studi Arus Informasi Regional (LPS AIR) Deman Huri Gustira dalam Seminar Daerah yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untan (25/11) lalu.
    Seminar yang bertemakan ”Korupsi Sebagai Musuh Bersama” itu juga hadirkan Komisaris Polisi S. Poernomo dari Polisi Daerah (Polda) Kalbar. Ia menyebutkan berdasarkan teori perilaku (Gone theory) penyebab korupsi ada empat.
Yaitu Greed (Perilaku serakah sebagai potensi dalam diri setiap orang), Opportunity (Adanya kondisi organisasi/masyarakat yang memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan), Needs (Kebutuhan penunjang kehidupan yang menurutnya wajar), dan Exposure (Pengungkapan, konsekuensi yang akan dihadapi oleh pelaku apabila diketahui adanya kecurangan),” jelasnya.
      Di Gedung Rektorat lantai 3 itu Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua membagi korupsi menyadi 3 bentuk. Yakni penyelewengan materi/uang, manipulasi suara dalam pemilu, komersialisasi jabatan, keputusan, dan sebagainya, serta manipulasi informasi atau ilmu pengetahuan.
Dampak korupsi menurut Abdullah sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan seperti Ekonomi, politik, pelayanan publik, hukum, dan sosial budaya. “Kini karena tindak korupsi, Indonesia masih bergantung pada hutang luar negeri sejumlah Rp 109,59 T. Selain itu terjadi kebocoran dana pembangunan sebesar 45% dan pungutan tidak resmi 30% dari biaya produksi,” tambahnya.
Hal senada di ungkapkan Purnomo. “Di tahun ini sudah ada 12 kasus korupsi yang merugikan negara lebih dari 12 milyar rupiah,” tuturnya. 
          Pemberantasan korupsi di Indonesia menurut Deman tidak bisa diperankan oleh para elite politik dan aparat pemerintahan semata. Mengingat penyakit ini sudah mengakar di berbagai sendi pemerintahan.
Peran masyarakat sipil yang berintegritas sangat mampu mendorong perubahan ini pada percepatan dan hasil-hasil yang nyata,” katanya.
Lain lagi yang dikatakan Abdullah Hehamahua. Dunia kampus merupakan lembaga ilmiah dan independent yang mampu lahirkan sistem tata kelola pemerintahan yang baik melalui penelitian dan pengkajian sistem yang Melahirkan budaya keilmuan yang aplikatif,” ungkapnya.[ ]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan