“Namun karna program Agronomi yang sudah berjalan dan baru selesai tahun 2014 sehingga prodi Agroteknologi ini baru terbentuk dengan catatan Prodi Agronomi masih berjalan dengan semestinya agar mahasiswa jurusan Ilmu tanah maupun Agronomi tidak susah untuk menentukan kemana mereka akan berkonsultasi”, ungkap Sutarman
Sutarman juga menyebutkan penggabungan ini tidak hanya dilakukan di Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan di Untan saja melainkan di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk mengefisienkan pendidikan,dan keterampilan mahasiswa. Untuk masalah kurikulum Agronomi Sutarman menyatakan hal itu disesuaikan dengan tuntutan pasar yang lokakarya kurikulumnya berdasarkan panduan nasional,acuan kurikulum yang ada.dan untuk muatan lokalnya mengaacu kepada permintaan di luar,dan keadaan pengajar.

”Saya senang dan sedih atas terbentuknya prodi Agrotegnologi” senag karna dengan adanya penggabungan Ilmu tanah dan Agronomi ini dapat menambah ilmu yang tidak di pelajari di Agronomi maupun ilmu tanah. Sedihnya jurusan Agronomi akan hilang sehingga Agronomi akan tinggal kenangan
Riyan juga berharap dengan terbentuknya agroteknologi ini mahasiswa dapat memenuhi setiap lingkup dunia kerja dan dapat menjadi terobosan yang tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidng Pertanian.
Sutarman juga menyatakan “Saya hanya mengambil positipnya saja pertama untuk mnyikapi perubahan pasar pada umumnya dan kedua untuk menyikapi konsepsional.
0 komentar:
Posting Komentar