Thank's For

JALAN UNTAN BERAT SEBELAH


Oleh : Ratna Pertiwi dan Putri Silalahi 

Jalan merupakan salah satu jalur transportasi untuk memudahkan kita tiba di suatu tempat yang dituju. Cepat atau tidaknya kita sampai ke tempat tersebut, tergantung pada kondisi jalan itu sendiri. Salah satu akses yang biasa dilewati mahasiswa atau kalangan masyarakat di wilayah Pontianak adalah jalan di kawasan Untan.

“ Mengingat skala prioritas tersebut, pihak Untan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik dibidang ini untuk kenyaman berlalulintas dan melaksanakan kegiatan dengan lebih baik lagi”. Ungkap A.B.Tangdililiang Purek IV. Namun sayangnya tingkat pembangunan jalan di kawasan Untan masih tidak merata. Ini terbukti dari masih terlihatnya jalan yang rusak di beberapa titik. 

Adapun jalan kawasan Untan meliputi : jalan fakultas Teknik sampai Ekonomi, dari jalan Daya Nasional sampai Imam Bonjol , jalan karangan, jalan silat. Namun menurut.pembantu Rektor IV, A.B.Tangdililiang, jalan Daya Nasional sudah di serahkan ke pihak Pemerintah Kota. Karena yang menggunakannya bukan hanya bagian dari Kampus Untan saja, tetapi masyarakat luas sudah banyak yang menggunakan jalan tersebut. 


Beberapa mahasiswa yang baru lulus di Untan melalui jalur undangan yang mengaku baru pertama kali mengijakkan kaki ke kawasan Untan ini mengatakan bahwa kondisi jalan kawasan untan sudah lumayan bagus. “Sebenarnya sih jalan di Untan sudah lumayan bagus, tapi masih ada jalan yang perlu diperbaikan seperti di depan Fisipol, terus depan Rektorat pun kami agak takut mau melewatinya, karena jalan berpasir. Kalau bisa sih jalannya dirapikan lagi dan pasirnya dibersihkan”. Ungkap Ikhsan dan Hardianto, calon mahasisiwa Fakultas Pertanian angkatan 2012.

“Jalan Untan sebagian kecil sudah lumayan bagus, tapi sepenuhnya belum dan tolonglah kalau bisa jangan pakai pasir dan batu kerikil yang kecil terus digilas kemudian dikasih aspal, itu tidak akan bertahan lama, cobalah pakai batu besi supaya tidak cepat rusak”. Tambah mahasiswa Fakultas Hukum yang tidak mau menyebutkan namanya ini.

“Jalan di kawasan Untan cukup bagus, akan tetapi kualitasnya harus ditingkatkan, karena merupakan kebijakan Rektor” ujar Prof.Dr.A.B.Tangdililiang atau yang biasa disapa Pak Tandi Sabtu (16/6). Namun dapat dilihat beberapa jalan di kawasan Untan masih banyak yang mengalami kerusakan seperti jalan tikungan FKIP dan Fakultas Ekonomi. 

Saat tim menemui Pak Tandi yang juga merupakan Guru Besar di Untan, menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena kurangnya dana dan lamanya proses perbaikan atau pemerataan jalan. Setiap ingin melakukan penambahan atau perbaikan jalan selalu membuat proposal, akan tetapi dananya tetap saja kurang. Beliau juga berharap kepada pihak pemerintah Provinsi ataupun pihak pemerintah Pusat dapat lebih memperhatikan dan lebih meningkatkan dana khusus untuk perbaikan jalan di Untan. 

Untan merupakan satu-satunya Universitas Negeri yang ada di Kalimantan Barat. Jadi memang sudah selayaknya infrastruktur terutama jalan lebih diperhatikan. “Untan ini kan Representasi kebanggaan daerah ini, masa orang kampung masuk kesini melihat jalan di kampung lebih bagus dari jalan di komplek Untan”. Ungkap Jumhur SE.M.Si. Jalan di komplek Untan bukan hanya digunakan para pengguna kendaraan saja akan tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan olahraga seperti jogging. Jika dilihat ketika sore hari banyak orang-orang yang ramai mengisi jalanan Untan untuk berolahraga atau jalan-jalan sekedarnya saja. “Kalau jalan Untan perbaikannya sudah rampung dan merata maka dapat dipastikan orang-orang akan lebih banyak menggunakan jalan Untan sebagai wadah untuk berolahraga atau yang lainnya” tambah salah satu dosen di Fakultas Ekonomi ini.

“Universitas TanjungPura merupakan institusi yang berkembang dari tahun ketahun. Ini terbukti dari penambahan fasilitas baru seperti Rumah Sakit pendidikan kedokteran di Untan. Hanya saja memang kalau kita berbicara masalah jalan kita kan tidak cuma berbicara jalan itu saja, kita juga berbicara bagaimana peruntukan ruang. Problemnya yang saya lihat adalah penambahan fasilitas yang tidak di dukung oleh kondisi jalan bukan masalah kemacetan tapi bermasalah dari segi aksesibilitas” ungkap Rudi S. Sugiono, dosen Fakultas Teknik Untan. 

Beliau juga menambahkan bahwa jalan wajib dilakukan pemeliharaan tiap tahunnya, namun akan jauh lebih baik lagi jika jalan diperbaiki darpada membiarkan jalan itu rusak hingga makin tambah parah. Dan pada akhirnya akan menelan biaya yang besar untuk memperbaikinya kembali. “Ada 2 jenis pemeliharaan yaitu pemeliharan rutin (selama 1 tahun sekali) dan pemeliharaan berkala (selama 5 tahun sekali). Tujuannya adalah agar 10 atau bahkan 20 tahun mendatang jalan di Untan masih berfungsi dengan bagus dan dapat berfungsi secara optimal”. Ungkapnya lagi. 

Dalam pembangunan jalan beberapa unsur yang harus dimiliki yaitu proses perencanaan, proses pelaksanaan, proses pengawasan, dan yang terakhir adalah proses perawatan. Keempat unsur tersebut merupakan proses yang harus berkesinambungan dan harus berjalan baik.

Rudi juga menjelaskan bahwa dalam pembangunan jalan di Untan, perlu perbaikan pondasi dulu karena tanah di Untan merupakan jenis tanah gambut. Perencanaan jalan seharusnya tahan dalam jangka waktu kurang lebih 10 tahun. Tapi permasalahannya dipelaksanakan dan pengawasan. “Mungkin Pelaksanaanya sudah baik, tapi dibidang kontrolnya kurang baik, dan bisa juga yang melaksanakanya sudah benar tapi materilnya kurang baik, mungkin juga semuanya sudah benar tapi ada hal yang salah”. Ungkapnya sambil tersenyum.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan