ROBI MAULANA SAPUTRA DS, MAHASISWA TELADAN DI MIPA

Robi Maulana Saputra.DS,  nama ini mungkin asing bagi mahasiswa pada umumnya di Universitas Tanjungpura, tapi tidak dengan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Untan. Robi adalah satu diantara mahasiswa Untan dari Fakultas MIPA yang mengharumkan almamaternya di kancah Nasoinal. Ia adalah finalis juara kedua Olimpiade Science Nasional (OSN) Pertamina. Pada saat seleksi di tingkat Provinsi peserta diberiakan waktu satu minggu untuk  membuat karya tulis ilmiah (makalah) tentang pengembangan energi. Ia mengambil tema “  Pemanfaatan Ni atau Zeolit sebagai Katalis dalam Perengkahan Katalik Limbah Plastik Polietilen menjadi Bensin”, ia pun lulus sebagai juara 1 di tingkat provinsi dan dilanjutkan ke tingkat Nasional di Jakarta. Dengan berbekal motivasi yang besar dan persiapan sedikit karena hanya mengembangkan dan memperbaiki tulisannya dan ia kembali berhasil membawa tropi sebagai juara ke-2 OSN Pertamina tingkat Nasional. “ Ternyata anak daerah juga bisa bersaing di tingkat Nasional, Untan juga tak kalah dengan Universitas lain di Indonesia” jelasnya sambil mengumbar senyum khasnya. Hal ini semua tak luput dari dukungan orang tua, sahabat dan teman-temannya serta pihak Universitas dan Fakultas, sebab pesaingnya adalah orang-orang pilihan dari seluruh provinsi di Indonesia yang membuatnya sedikit kurang percaya diri.Namun, ia bertekad memberikan yang terbaik untuk Untan sehingga ia berhasil meski juara ke-2 namun sangat memuaskan. Hal ini tak berhenti di sini saja, saat ini Robi sedang mempersiapkan Olimpiade Nasional MIPA dan sudah masuk 5 besar Universitas dan hanya menunggu pengumuman lolos ke tingkat Nasional.
    Meski robi tergolong sebagai orang tenar di kampus namun, ia sangat bersahaja, ramah, terbuka dan senang berbagi ilmu kepada teman-temannya. Bila kita tak mengenalnya maka siapa sangka mahasiswa yang biasa-biasa ini ternyata menjadi mahasiswa yang mengharumkan almamaternya dengan pesaing 19.000 orang di ajang bergengsi tingkat Nasional.
Cowok kelahiran Sambas, 14 September 1992 ini akan terus menggeluti dunia tulis ilmiah dan bahkan akan mencari beasiswa yang akan membawanya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena dengan menulis karya ilmiah bisa membuatnya berprestasi dan membanggakan almamaternya.” Saya akan terus menulis dan berharap dapatkan beasiswa S2 dan membanggakan orang tua saya” ungkapnya kepada wartawan Miun Sabtu,(8/12).

Posted in: Profil