Sebagai makhluk sosial, kita
tidak dapat hidup sendirian. Tentunya kita akan selalu menemukan lingkungan
baru. Misalnya, pertama kali masuk kuliah, pertama kali tinggal di kota
pontianak, dan menjadi penghuni baru di kost atau asrama. Apa sih yang ada dalam
pikiran sobat saat pertama kali masuk kuliah? Penasaran? Takut pada
senior-seniornya? Dan pastinya masih banyak lagi pertanyaan yang mengendap di
kepala kita. Padahal, apa yang kita pikirkan belum tentu benar.
Informasi yang kita dapat tentang
lingkungan baru tersebut pun bisa jadi hanya
dari satu sisi atau sebuah kebetulan saja. Berikut, tips menyesuaikan diri di
kampus ala nico:
1.
Menata Persepsi Tentang Lingkungan
Baru
Untuk menghindari persepsi yang
salah, sebelumnya kita harus membekali diri dengan informasi yang benar dan
terpercaya tentang lingkungan kampus. Mungkin di antara kita banyak yang berasal
dari daerah. Ketika kita akan masuk kampus di lingkungan universitas tanjung
pura, maka ada baiknya kita tanya kepada para alumni SMA yang sudah terdahulu berkuliah
di sini. Dengan demikian, sedikit banyak kita tahu dan mempunyai gambaran
dengan lingkungan baru. Bagaimanapun, akan lebih nyaman berada di lingkungan
baru yang kita sudah tahu daripada sibuk menerka dan menjadikan lingkungan baru
tersebut sebagai misteri.
2.
Menata Diri
Persiapkan diri kita menghadapi
lingkungan kampus baru. Secara fisik, jika lingkungan kampus kita membutuhkan
persiapan ekstra, maka persiapkan fisik kita. Jika lingkungan kampus kita
sangat menghargai intelektualitas, persiapkan juga itu. Atau jika lingkungan
kampus kita sangat religius, maka ada baiknya kita memilah kembali baju yang
akan kita kenakan di sana, agar lebih sesuai.
3.
Persiapkan Mental
Untuk mendapatkan perlakuan sopan di lingkungan kampus,
sudah sewajarnya kita berlaku sopan juga. Intinya adalah kita menanamkan
kepada diri bahwa kita adalah orang baru yang harus berlaku baik agar diterima.
Janganlah segan menyapa. Jangan pula takut bertanya. Misal kita canggung berbasa-basi,
cukup tersenyum, simpel, dan menggunakan bahasa universal. Pertanyaan ringan
seperti menanyakan waktu, arah, dan pertanyaan lain merupakan pengantar yang
tepat menuju sebuah obrolan. Jangan merasa rendah diri, ingatlah jika kita
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki senior, begitupula senior memiliki
kekurangan yang tidak kita ketahui, jadi bisa saja rasa memiliki kekurangan
juga dirasakan oleh mereka, disini terjadi rasa saling membutuhkan.
4.
Rajin-rajinlah Memulai Pembicaraan
Rajin-rajinlah
menyapa atau mengobrol dengan teman-teman baru kita. Terutama para senior kita.
Dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu berarti kita sedang menunjukkan
bahwa kita adalah pribadi yg hangat dan terbuka terhadap lingkungan baru. Yang
pasti kita harus jadi orang yg murah senyum dan senang menyapa orang-orang di
sekitar lingkungan kampus kita.
5.
. Hargailah Budaya dan Aturan di
Lingkungan kampus
Percayalah,
jika kita memasuki suatu lingkungan, pastilah kita berhadapan dengan peraturan.
Sebebas-bebasnya suatu lingkungan, pastilah ada aturannya. Peraturan ini mutlak
diperlukan agar kehidupan dalam lingkungan kampus berjalan teratur. Oleh karena
itu, kita harus bisa mengikuti peraturan yang ada di lingkungan kampus kita.
Baik peraturan yang sifatnya tertulis, maupun peraturan tidak tertulis tapi
bersifat mengikat. Pada awalnya mungkin kita akan merasa canggung. Namun
begitu, kita harus tetap mengikuti budaya dan aturan yang diterapkan di
lingkungan kampus.
6.
Open Mind
Ingat, kita ini
orang baru. So, kita masih sangat banyak membutuhkan bantuan dan belajar dari
para senior di lingkungan kampus. Misalnya, kita dapatkan tugas sesuai dengan
disiplin ilmu yang kita tempuh di kampus, bukan berarti kita lantas bersikap
“sok jagoan”. Pengalaman dari para senior akan sangat bermanfaat untuk kita.
Janganlah menutup diri, terimalah kritikan orang lain. Jika kita bekerja
sebagai tim, cobalah untuk meraih kepercayaan di dalam tim. Dan akan lebih baik
lagi bila kita langsung mendapat kepercayaan untuk bertanggung jawab terhadap
tugas tim. Kita akan banyak belajar.
7.
Jangan Malu Bertanya
Pepatah
mengatakan “malu bertanya, sesat di jalan”. Segeralah bertanya bila ada sesuatu
yang sekiranya kita rasa masih kurang jelas. Bertanya tidak harus pada orang
yang lebih tua. Kita bisa bertanya kepada orang-orang yang sudah cukup
berpengalaman di sekitar kita. Setidaknya, untuk urusan teknis orang itu lebih
berpengalaman daripada kita.
8.
Mintalah Penilaian dari Orang-orang
di Sekitar Kita
Cobalah minta
penilaian terhadap apa yang sudah kita lakukan. Baik dan buruknya mesti kita
terima, sehingga kita bisa meningkatkan kualitas diri kita di lingungan kampus.
Tapi sikap dan cara demikian bukanlah jaminan bahwa kita akan begitu saja lolos
beradaptasi di lingkungan kampus. Bila ada kesalahan dalam cara beradaptasi
kita, diskusikanlah dengan orang lain dalam hal ini senior untuk mendapatkan
solusinya.
0 komentar:
Posting Komentar