Thank's For

Berbisnis Dari Asap Tempurung

Mereka merupakan inspirasi. Jiwa muda yang melekat pada mereka dibuktikan lewat karya nyata. Lewat ide kreatif dan fresh, mereka pantas dianggap menang dalam  Business Plan Competition  Hipmi Kalbar 2009. 
Sekitar 150 proposal bisnis yang mendaftar dalam ajang BPC 2009 yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalbar. Selama tiga bulanan seleksi akhirnya hanya tiga proposal yang berhasil menyingikarkan ratusan proposal lainnya.
Seperti halnya pasangan Elita dan Sri Rezeki Ssi yang memimpikan bisnis ramah lingkungan dengan nama CV Erez Cocunutz Corp. Asap dari pembakaran tempurung kelapa yang bisa mencemari udara, mereka ubah menjadi bahan pengawet makanan pengganti formalin.
"Tempurung kelapa yang dibakar ke dalam wadah tertutup, proses ini disebut pirolisis. Lalu asapanya didestilasi maka asap yang biasa berbentuk gas tersebut telah berubah wujud ke cair. Dan cairan ini berguna untuk pengawet makanan pengganti formalin dan jauh lebih aman," papar Lita yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Jurusan Kimia FMIPA Untan.
Semuanya bermula dari penelitian dosen yang ia lakoni tahun 2008, namun pengetahuannya makin terisi saat membaca artikel sebuah majalah yang menyakinkan bahwa limbah kelapa tersebut memiliki nilai ekonomis. Dan kesempatan makin terbuka lebar saat Hipmi menggelar BPC.
"Manfaat lain dari asap cair ini berguna untuk koagulan atau penggumpalan latex pada karet. Ini untuk mengantikan asam format yang selama ini dipakai di pabrik. Dengan asap cair selain prosesnya cepat, tidak akan berbau dan kualitas karet lebih baih," urai Lita.
Sri Rezeki menerangkan untuk memberikan keyakinan pada konsumen, mereka akan memberikan uji coba secara gratis. Sejauh ini untuk pengawetan ikan sudah pernah diujicobakan. Kedepannya ia menginginkan bisa dimanfaatkan untuk industri pembuatan mie dan lainnya.
"Kegunaan lainnya bahkan dari limbah pembakaran tempurung kelapa bisa jadi arang aktif pembuatan briket. Dan bisa untuk tar atau pengawetan pada kayu. Jadi semuanya bisa diolah dan tidak ada lagi limbah yang tidak berfungsi," kata Kiki.

Berguna Bagi Orang Kampung

Sementara pemenang lainnya adalah pasangan suami istri, Wahyu Gunawan dan Fitriani Inda. Mereka berinisiatif mendirikan Badan Usaha Sukses Selalu yang akan menampung produksi karet dan hasil pertanian dari petani di Kecamatan Sei Asam, Kabupaten Kubu Raya.
"Saya sebagai putra asli daerah merasa sedih melihat kondisi petani yang tidak berkembang di sana. Mereka kesulitan dalam hal untuk mengakses pasar dan keuntungan juga cukup rendah. Maka kita buat badan usaha untuk membeli hasil petani ini dan dengan mengambil keuntungan yang kecil juga dari mereka. Lalu hasil dari keuntugan sebagian akan dikembalikan ke mereka dalam bentuk menyediakan infrastuktur jalan. Karena selama ini kondisi jalan di desa sangat memprihatinkan," jelas Wahyu.
Fifi yang merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Untan itu menambahkan keinginan mereka bisa ikut memberdayakan masyarakat dan memiliki nilai lebih. Bila diibaratkan usaha mereka seperti PNPM milik pemerintah. Hanya saja program tersebut belum menyentuh masyarakat di sana.
"Sebelumnya yang jadi kendala kita adalah modal. Karena butuh dana buat membeli produksi petani. Semoga dengan kemenangan ini kami jadi bisa mewujudkan mimpi untuk membantu petani di sana," sampai Fitri.
BPC juga memilih proposal yang diajukan mahasiswa STKIP Pontianak yakni milik Hasan Idris, Ihsan SPd, dan Hustoybi SPd. Mereka sepakat mengemas paket hiburan menarik kepada konsumen dengan nama Khatulistiwa Adventure. Hadir dalam bentuk bidang usaha HRD dan Outbound Tranini and Adventure tour.
"Saat ini belum ada usaha sejenis yang menggarap ide tersebut di Kalbar. Sehingga ini peluang yang menjanjikan. Apalagi banyak instansi bahkan sekolah yang mencari hiburan tidak lagi dalam bentuk lama hanya sifatnya hiburan yang ceremony. Sekarang memang digemari adalah kegiatan outbound, bersentuhan langsung dengan alam," jelas Hasan.
Dia menuturkan ide ini datang tak sekedar karena melihat trend akan tetapi memang hiburan dalam bentuk outbound sudah jadi kebutuhan yang diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja.
"Mereka kan bisa merasakan stress dengan rutinitas kantor. Nah dengan outbound tadi kita berikan hiburan plus motivasi. Selain hanya dikesempatan tersebut antara atasan dan anak buah tidak ada lagi sehingga mereka bebas berekspresi. Begitu pula untuk anak- anak sekolah," ujarnya.
Bahkan mereka juga menyiapkan military outbound untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang memang mengemari dunia militer atau dunia yang berbau keras. (*) Nina Soraya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan