Untan Berbisnis Sawit
Plang Perkebunan Sawit PTPN XIII di Universitas Tanjungpura | (Miun/Wisda) |
Menurut Ali selaku Kabag UHTP Untan, tidak hanya
dibelakang fakultas ekonomi dan lingkungan untan saja yang ditanami sawit namun
ada juga di daerah toho yang sudah ditanami sekitar 1500 pohon sawit. Sementara
di belakang fakultas ekonomi direncanakan ditanami sawit di lahan seluas 2 ha, namun hanya sebagian
yang ditanami sawit.
Ali juga menambahkan sebenarnya
kebun ini adalah kebun pendidikaan, wisata dan penelitian. “Saya kira kebun ini
untuk penelitian mahasiswa,
saya
setuju saja makanya penanamannya terbatas” jelasnya. Beliau juga menjelaskan bahwa penanaman sawit ini
bekerja sama dengan PT. PN13
dan semua biaya operasional dibiayai oleh pihak perusahaan. Beliau juga
mengungkapkan mengenai alasan pihak Untan yang memanfaatkan
lahan kosong yang ada di belakang fakultas ekonomi “Karena tanah kosong dan
dimanfaatkan kenapa tidak” tambahnya lagi.
Saat dimintai keterangan mengenai dampak negatif dari kegiatan ini
beliau menjawab tidak terlalu mengetahui “ kalau dari segi negatif saya tidak tau, yang
tau hanya orang pertanian kalau sudah tau tidak baik kenapa ditanam di Untan”, tutur Ali lagi.
Ia juga membeberkan mengenai
rencana yang tidak terealisasi yang dulunya sudah dibuat kaplingan tanah untuk
menanam pohon seperti jambu,
durian, karet, nangka, cempedak, mangga, jagung, rambutan dan semua yang
menghasilkan. Namun, hanya sawit yang
berkembang. “Intinya perkebunan ini
hanya untuk penelitian dan pariwisata saja semua untuk bersama dan untuk
penghijauan.”
tegasnya kembali.
Berkaitan dengan sawit ini, banyak menuai pro dan
kontra. Salah satunya datang
dari seorang mahasiswa, Ripin
mahasiswa Untan
angkatan 2010 “Selagi
itu tak merugikan mahasiswa dan lingkungan dan juga ada keuntungan yang didapat
mahasiswa dan Untan saya
setuju.” ujarnya. Dia juga
mengatakan ,masalah penanaman sawit ini dapat menambah penghasilan dari segi
ekonominya. “begitu juga dengan membuka usaha lapangan kerja namun dampak negatifnya dapat merusak struktur
tanah dan tanah menjadi tandus.
Tidak hanya itu, mahasiswa lain juga mengutaarkan pendapatnya tentang perkebunan sawit.”Kalaupun
tanaman sawit menyebabkan banyak kerugian, tanaman sawit tidak
akan secepatnya merubah keadaan tanah dan lingkungan, semua tergantung cara
budidayanya lagi. Kalau
budidayanya sesuai dan tidak merusak lingkungan saya setuju begitu juga dengan
cara pemupukan dan drainase yang baik”.
Ungkap Mardianto Mahasiswa
fakultas pertanian Agroteknologi 2010.
Dari segi positif Mardianto juga
mengungkapkan bahwa mahasiswa
Fakultas Pertanian, Fakultas Mipa dan Fakultas Kehutanan yang akan
melakukan penelitian tidak sulit dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke keluar
untuk penelitian sawit selain
mudah dijangkau juga menghemat biaya.
Ia juga berpendapat negatif tentang
sawit ini, setiap
proyek selalu ada korupsi. “Kalau
pengelolaan yang tidak benar akan merugikan lingkungan juga, dan yang harus
bertanggung jawab adalah pihak Untan.” Ujar
Mardianto lagi.[]. Talino dan Nani.
0 komentar:
Posting Komentar